/ / / Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Saat Membangun Blog

Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Saat Membangun Blog

Untuk bisa sukses di AdSense, kamu harus benar-benar kuat pondasi dan wawasan tentang SEO. Karena goal dari AdSense adalah pendapatan pasif atau passive income. Satu-satunya cara untuk bisa mendapatkan traffic berkelanjutan (dan passive) adalah dengan memasukkan website atau blog kamu ke halaman pertama Google.

Seketika website kamu berada di halaman pertama Google, maka dolar akan mesuk ke saldo AdSense secara terus-menerus dan ada potensi untuk terus bertambah.

Karena pondasi awal harus SEO-minded, maka kamu harus tahu apa-apa saja yang seharusnya tidak dilakukan ketika kamu membangun blog untuk tujuan AdSense. Menariknya, hal-hal ini justru banyak dilakukan oleh seorang pemula yang baru datang menekuni ini.


1. Terlalu Sering Posting Konten Lemah

Permasalahan ini seringkali muncul karena ketidaksiapan skill dan mental untuk terjun ke dalam bisnis blog (juga AdSense). Ingat bahwa AdSense adalah SEO-minded, dan SEO sangat memperhatikan kualitas konten.

Kualitas konten sangat berkaitan dengan skill yang mumpuni dalam bidang tulis-menulis. Juga mental yang harus tetap prima konsisten membuat konten berkualitas.

Kalau kamu belum bisa menulis, maka belajarlah untuk menulis. Salah satu cara terbaik untuk melatih diri untuk bisa tekun dalam menulis adalah dengan memaksa diri membuat konten dengan panjang 1000 kata, minimal 1 kali setiap pekan.

Menulis konten 300 kata adalah kebiasaan buruk. Jangan pernah berharap konten kamu bisa dengan mudah masuk ke halaman pertama Google kalau konten yang kamu buat hanya menggunakan 300 kata atau bahkan kurang.


2. Karena Tidak Bisa Menulis, Akhirnya Beli Konten

Ingat ya, ketika kamu tidak mempunyai skill menulis, maka kamu tidak akan bisa menilai kualitas konten yang kamu beli, yang otomatis kamu tidak bisa mengevaluasi hasil konten yang kamu beli.

Membeli konten tidak salah, dengan catatan kamu bisa memberikan penilaian terhadap konten yang kamu beli, penulis mana yang paling bagus kualitasnya dan paling niat saat membuat konten, yang ketika kamu tahu kualitasnya, kamu tidak pakai mikir untuk mengeluarkan dana yang kamu punya.

Membeli konten dengan hitung-hitungan bisnis, seperti kulakan barang untuk dijual lagi. Hasilnya akan tetap sama ketika kamu belum mau memperkaya diri untuk bisa menghasilkan tulisan yang bagus.

Ketika kamu membeli konten dengan kualitas rendahan, maka sama saja kamu melakukan kesalahan nomor 1 di atas. kamu rugi pangkat dua.

3. Terlalu Pusing Memikirkan Sumber Traffic

kamu sudah tahu bahwa Facebook bisa memberikan dampak viral, sehingga kamu berpikir untuk membuat konten viral dan berharap konten tersebut disukai oleh pembaca.

Tapi, di sisi lain kamu juga berharap mempunyai traffic yang bagus dari Google, sehingga kamu berjibaku membuat backlink di berbagai tempat. Beruntung kalau cara membuat backlinknya rapi dan bersih, yang sering saya jumpai adalah membuat backlink asal-asalan. Zonk.

Kemudian pusing dengan cara-cara lain dalam mengolah traffic. Akhirnya mendapati diri tidak menghasilkan apa-apa, masih jalan di tempat.

Yep, seperti yang di awal saya katakan, bisnis blog adalah bisnis yang SEO-minded, di awal-awal jangan pusing dengan traffic-source, fokus saja pada langkah-langkah berbasis SEO. Untuk mendapatkan traffic yang organic dari search engine.

4. Membuat Backlink Sampah Secara Brutal

Haha, yang ada di kepala hanyalah backlink.. backlink.. dan backlink. Asal ada tempat yang bisa ditancepin langsung disikat tanpa ba-bi-bu.

Pikiran semacam ini adalah cara pikir jadul yang sudah tidak berlaku di era Google sekarang. Ribuan backlink semacam ini tidak akan memberikan pengaruh positif pada website kamu. Yang ada justru sebaliknya. Akan ada kemungkinan website kamu hilang dari Google.

Ada juga orang yang malas membuat backlink, dan tergiur dengan backlink yang diobral di forum atau marketplace, melihat harganya yang murah dan kata-kata bombastis yang dipakai.

Saya sendiri menggunakan jasa pihak ketiga untuk optimasi keyword (backlink), tapi saya tahu backlink seperti apa yang harus saya pesan ke mereka, dan mengerti dampak-dampaknya


5. Optimasi Konten yang Ngawur

Akar masalahnya masih sama, malas memperkaya diri tentang cara menciptakan konten yang berkualitas. Tidak mau belajar menulis dengan bagus, cara pikirnya kurang kreatif.

Sehingga ketika harus membuat konten dengan tema tertentu, yang ada di kepalanya tidak bisa paralel. Padahal setiap tema tulisan itu bisa dibreakdown menjadi sangat luas di setiap bagiannya, sehingga menghasilkan tulisan yang kaya (panjang) dan berkualitas (enak dibaca).

Karena ke-tidak-telaten-an itu tadi, kalimat yang dipakai di konten dipaksakan berulang-ulang, sesuatu yang sudah disampaikan di awal, dibahas lagi di paragraf-paragraf berikutnya. Google bisa mengenali hal ini, dan tentu saja manusia. Dan keduanya tidak suka dengan konten semacam ini.

Apalagi yang dengan sengaja mengulang-ulang kalimat, kata, atau keyword, kemudian berharap kontennya bisa muncul di halaman pertama disebabkan oleh pengulangan kata tersebut. Haha!

Sudahlah, jangan lakukan kesalahan ini lagi, jangan beramal tanpa ilmu. Monggo perkaya diri, jangan malas.

6. Website kamu Menggunakan Theme yang Buruk

Saya sudah terlalu sering mengulang pembahasan mengenai theme ini. Yang paling penting dari sebuah theme itu hanya user friendly dan kecepatan.

Yang dimaksud dengan user friendly adalah mudah dipahami oleh pengunjung, tidak membingungkan. Dan yang dimaksud dengan kecepatan ya websitenya tidak berat saat dibuka.

Banyak kok theme gratis yang memenuhi 2 spesifikasi seperti di atas.

No comments:

Post a Comment

Dilarang berkata kasar .dan dilarang spam